Share Your Hobby!

Rabu, 31 Oktober 2012

Seonggok Taufan

13.27 Posted by SakhaN , No comments

Bagian 4
Pak Karman berusaha mencerna semua ucapan Bi Tutik. Dahinya tampak semakin berkerut. Dipandanginya wajah cemas istrinya.
“Lalu?”
“Cari dia! Jaga dia! Aku khawatir Pak Hartanto akan melakukan sesuatu yang buruk. Dia melihat tanda lahir anak itu.”
Pak Karman diam. Kemudian berkata, “Bagaimana aku tahu. Aku tidak disana saat pemukulan. Sedangkan tanda lahir, aku tidak mengenalnya.”
Mereka berdua sama-sama terdiam. Kemudian Pak Karman melanjutkan, “Apa mungkin anak itu dirawat di rumah sakit itu. Bukankah jika dirawat di sana ia akan lebih terselamatkan setelah kau pukul?” ada nada aneh saat Pak Karman mengatakan ‘kau pukul’ barusan. Bi Tutik menyetujui pendapat suaminya. Ia mengangguk-angguk kecil.
“Baiklah, aku akan segera ke sana untuk memastikan.” Pak Karman berdiri. Waktu kunjungnya sudah habis. Seorang polisi menghampiri mereka, kemudian membawa Bi Tutik kembali ke selnya. Pak Karman beranjak dari tempatnya. Dalam pikirannya kini bertambah satu beban masalah baru.
***

0 komentar:

Posting Komentar

Budayakan memberi komentar ya guys!